TUGAS
LAPORAN PRATIKUM
INSTALASI JARINGAN KOMPUTER
MEMASANG KABEL JARINGAN
Disusun Oleh:
NAMA : Mohani Latif
NIM : 1202227 / 2012
GRUP : 2F3
PENDIDIKAN TEKNIK
INFORMATIKA KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A. Tujuan:
Pratikum ini bertujuan agar :
1.Mahasiswa dapat
mengetahui dan menjelaskan bahan apa saja yang digunakan sebagai impmedia
jaringan.
2.Mahasiswa dapat
memasang konektor jaringan computer dari berbagai jenis computer.
B. Alat dan Bahan:
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum ini seperti :
1.Tang Klem untuk
RJ-45
2. Kabel Tester
(Untuk RJ-45 dan BNC)
3. Toolset
4. Kabel UTP
5. Konektor
RJ-45
C. Teori Pendukung
Jaringan
komputer pada dasarnya jaringan kabel yaitu dihubungkannya kabel yang
satu dengan lainnya dalam suatu sistem komputer.
Masing-masing jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda,
untuk itu dibuatlah pengenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal
secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan
STP shielded twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang
lain adalah fiber optic, tipe kabel ini mempunyai kecepatan transfer
data cukup tinggi. Dengan demikian harga untuk tipe kabel fiber relatif
mahal. Dua jenis tipe kabel yang banyak digunakan adalah Twisted pair
dan Koaksial. Kabel Twisted pair sendiri terdiri atas 2 jenis yaitu UTP
dan STP sedangkan kabel koaksil juga terdiri dari 2 jenis yaitu think
koaksil dan thick koaksil. Untuk menghubungkan antara satu komputer
dengan komputer lainnya dapat dihubungkan secara straight kabel dan
secara cross kabel. Jika menghubungkan secara straight kabel maka membutuhkan
interfafe hub/switch sedangkan secara cross kabel tidak memerlukan hub/switch
(Untuk PC ke PC).
Gambar 2. Jenis Kabel Twisted
Pair (STP dan UTP)
Gambar 3. Jenis Kabel Optical
Fiber
Gambar 4. Kabel UTP dan
konektornya
Setiap PC dihubungkan ke jaringan ethernet dengan
perantaraan Network Interface
Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan
kabel coax, twisted pair, atau fiberoptic.
Gambar 5. Komposisi warna kaber TP fungsi nya
Gambar 6. Network
Interface Card
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver
untuk setiap sistem
operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat
operating sistem maupun dari
pembuat NIC itu sendiri.
Untuk menghubungkan dua buah komputer atau menghubungkan dua
buah HUB/Switch dengan kabel UTP, dapat menggunakan kabel crossover. Jika mau
menghubungkan komputer ke HUB/Switch, gunakan kabel straight.
Dalam
pengkabelan straight dan cross, kita bisa lihat standar yang sudah ditetapkan
untuk masalah pengkabelan ini, EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B.EIA/TIA 568A —
EIA/TIA 568B.
A. Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
A. Kabel Straight
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya.
*Penggunaan kabel straight :
a. menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
b. menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
c. menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
d. menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
e. menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
a. menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
b. menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
c. menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
d. menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
e. menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa.
B. Kabel Cross Over
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu
ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya.
–> Penggunaan kabel crossover :
a. menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
b. menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
c. menghubungkan komputer ke port uplink Switch
d. menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch.
a. menghubungkan 2 buah komputer secara langsung
b. menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
c. menghubungkan komputer ke port uplink Switch
d. menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch.
D. Langkah Kerja Praktikum
1. Siapkan segala
alat – alat yang dibutuhkan
2. Potonglah kabel sesuai panjang yang diperlukan yaitu
dengan cara (membuang)
mengupas
jaket kabel pada kedua ujungnya, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel.
Gambar 7. Tampak Kupasan Kabel TP
3. Pastikan
setelah dikupas, bagian dalam kabel mempunya panjang yang sama dan disesuaikan
dengan panjang RJ-45 ( jika panjang belum sama maka potong dengan kabel
pemotong untuk mendapatkan ukuran yang sama )
Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah
kabel digunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer
saja.
Tabel 2. Susunan kabel untuk 2 komputer tanpa HUB/Switch
4. Masukan bagian dalam kabel pada konektor setelah diurutkan
secara bersamaan, cek apakah seluruh kabel telah masuk dan tepat menyentuh
ujung RJ-45
5. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem
(jepitlah) konektor dengan tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel
dengan kuat.
Gambar diatas Kabel UTP setelah terpasang pada konektor
6. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan
pengujian dengan menggunakan kabel tester.
7. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor
dengan pengetesan dengan kabel tester, rapikan peralatan dan bahan yang telah
digunakan.
E. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP ?
Jawab :
Perbedaan paling besar dari kabel UTP dan STP ini adalah pada
material kabel dan
bahan pembungkus kabel. pada UTP, material logam maupun
isolator lebih lunak
juga material pembungkusnya juga lunak. berbeda dengan UTP,
STP material
logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit.
isolatornya pun lebih
keras. sehingga waktu proses crimping, tangan sampai
lecet-lecet. istimewanya
adalah material pembungkusnya, pertama terdapat pembungkus
plastik bening tipis.
kedua alumunium foil dan ada satu kawat yang fungsinya untuk
ground. paling luar
lapisan pembungkus mirip dengan UTP, tetapi lebih tebal dan
lebih liat, warnanya
pun bukan abu-abu tetapi putih.
bukan hanya masalah kabel, STP konektornya pun berbeda
dengan UTP.
konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. harganya
pun sekitar 10x lipat
harga konektor UTP. untuk lebih mbois, pake jacket. selain
mbois/keren juga
mencegah air/ kelembapan masuk lewat celah konektor yg
berakibat mempercepat
korosi.
sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP.
sambungan kabel (I
connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus ground.
diluarnya terdapat
jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.
2. Kenapa pada kabel UTP/STP kabel berjumlah 8, sedangkan
yang dipasang / yang
digunakan (seperti pada gambar 5) hanya sebanyak 4 terminal
?
Jawab : Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran
utama hanya 4 terminal saja yaitu
Fx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).
Pada jaringan komputer, termasuk LAN, terjadi proses
komunikasi. Pada sistem
komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal
yaitu : (1)Pemancar
(Tx), (2)Penerima (Rx) dan (3)media transmisi. Menurut cara
kerja aliran listrik pada
kabel, agar arus dapat mengalir maka setidaknya dibutuhkan
dua kabel (anggap aja
untuk titik positif dan negatif), sehingga arus listrik
(yang merepresentasikan data
komputer) dapat mengalir dari positif misalnya ke negatif.
Maka agar dapat terlaksana
proses komunikasi lengkap (full-duplex), yaitu bisa mengirim
(TX) dan menerima data
(RX), tentu dibutuhkan 2 pasang (4 kabel), pasangan pertama
untuk fungsi
pemancaran dan pasangan kedua untuk fungsi penerimaan. Jadi,
dari 8 kabel (4
pasang) yang ada
pada UTP kategori ‘LAN’, hanya 4 kabel saja yang akan digunakan
(2 pasang).
3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.
F.
Analisa Percobaan
Pada proses pebuatan kabel crossover maupun straight cukup
tidak memerlukan alat yang banyak dan mudah dilakukan, hanya saja harus sangat
hati – hati karena setelah mengalami proses crimping maka RJ-45 tidak bisa
digunakan lagi.
Jika kabel terhubung dengan benar maka lampu pada tester
akan berjalan berurutan.
Terjadinya error pada pengujian bisa disebabkan karena
kesalahan pada susunan kabel dan bisa juga dikarenakan saat memasukkan kabel
pada konektor dan saat proses pengkleman tidak dilakukan dengan tepat.
Pada dasanya yang sangat perlu diperhatikan adalah standar
pengkabelan cross over dan straight yaitu T-568A dan T-568B, disamping itu
posisi kabel saat hendak dimasukan ke RJ-45 dan saat sudah dimasukan harus
benar – benar tepat terpasang pada tempatnya ( tersambung dengan ujung RJ-45)
karena jika tidak koneksi tidak akan berjalan sesuai harapan.
G.
Kesimpulan
1. Pengkabelan cross over dibutuhkan untuk
menghubungkan :
a. Hub ke Hub.
b. Switch ke switch
c. Komputer ke komputer
e. Port Ethernet Router ke port Ethernte Router
f. Komputer ke Router
g.Komputer ke Modem IP (output modem berupa card Ethernet)
b. Switch ke switch
c. Komputer ke komputer
e. Port Ethernet Router ke port Ethernte Router
f. Komputer ke Router
g.Komputer ke Modem IP (output modem berupa card Ethernet)
2. Sedangkan pengkabelan straight digunakan untuk
menghubungkan :
a. Antara Komputer ke Hub
b. Antara Komputer ke Switch
b. Antara Komputer ke Switch
3. Kesalahan dalam proses pembuatan pengkabelan pada umumnya
terjadi karena :
a. Adanya kabel yang belum tepat terpasang pada konektor RJ
45, sehingga dianjurkan setelah kabel UTP diamasukan, kabel ditekan lagi untuk
memastikan bahwa kabel benar -benar sudah terpasng dengan benar
b. Urutan pemasangan salah ( diketahui dari pengecekan lewat
tester )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar